Senin, 20 Juli 2009

Hasil foto menggunakan kamera plastik super murah meriah.

Yah akhirnya keinginan untuk pamer hasil jepretan menggunakan kamera plastik nan murah akhirnya kesampaian juga, kali ini saya membeli kamera plastik 'sekali pakai - buang' (disposeable) yang saya temukan sedang diobral di sebuah pusat perbelanjaan. Waktu itu dijual hanya lima ribu rupiah, ya benar foto - foto dibawah adalah hasil jepretan dari kamera plastik seharga satu bungkus nasi campur. Di era Digital seperti sekarang ini sungguh saya tidak menyangka bahwa kamera plastik sekali pakai seperti ini masih ada dan dijual, saat saya menemukan kamera ini serasa seperti kembali ke masa kecil saya dimana kamera seperti ini masih mudah ditemui, meskipun pada masa itu saya tidak pernah memiliki cukup uang untuk bisa memiliki sebuah kamera. Kamera sekali pakai ini sudah terisi film dari produsen nya (pre loaded), kamera jenis ini tergolong juga kamera model point and shoot, jadi yang saya lakukan hanya tinggal membuka bungkusnya dan mulai memotret. Kamera seperti ini tidak memiliki setingan dan sudah diatur sedemikian rupa hanya untuk digunakan memotret pada kondisi matahari bersinar cerah atau cuaca mendung. Selebihnya, jangan berharap banyak apalagi untuk memotret malam hari karena kamera ini tidak dilengkapi dengan lampu kilat.



Hal yang menyenangkan dari kamera ini adalah timbulnya vignet (bagian tepian foto agak gelap) yang semakin kentara saat memotret dibawah terik matahari. Selain itu ukuran dan bobotnya serta kemudahan pengoperasian membuat kamera ini sangat nyaman digunakan untuk sekedar iseng, memotret saat berlibur dan juga untuk eksperimen atau melakukan street photography, ya secara kamera ini tidak mencolok sehingga orang-orang disekitar tidak akan merasa terganggu dengan aksi kamera ini.



Yang perlu dilakukan untuk mengambil gambar menggunakan kamera jenis point and shoot seperti ini sederhana saja, Ambil kamera, pegang dengan satu tangan, putar roda pengokang film, intip lewat jendela bidik, biarkan naluri anda bertindak dan klik tombol shutter. Selanjutnya kegiatan mencuci film dan mencetaknya, cukup serahkan saja ke tempat cuci-cetak foto yang ada. Bagi saya pribadi, rasa penasaran untuk menikmati 'ketidak sempurnaan' hasil dari kamera ini justru memberikan nuansa tersendiri yang lebih unik daripada menikmati hasil dari kamera digital, serasa kembali ke masa kanak-kanak dulu. Bagaimana dengan anda, memiliki kenangan atau pengalaman serupa?

Sabtu, 18 Juli 2009

Turut Berduka untuk Bangsa kita.



Turut Berduka Cita atas insiden pengeboman di Jakarta.
Rencana nya postingan pertama, saya ingin mengulas tentang hasil jepretan kamera murah meriah saya yang baru, tapi ya sudah lah. Melalui Posting perdana ini saya ingin mengucapkan turut berduka cita kepada segenap korban dan sanak keluarga korban dari dua insiden pengeboman yang terjadi di Jakarta kemarin. Menurut saya hendaklah kita merenungkan sejenak akan insiden kali ini, janganlah memperkeruh suasana yang sudah keruh ini dan bagi elit – elit politik negeri ini mohon jangan saling meng-kambing hitamkan . Marilah bersama sama menyelamatkan sisa nama baik bangsa kita. Semoga segenap aparat dan pimpinan pemerintahan yang berwenang dalam pengusutan insiden ini dapat dengan segera mengungkapkan siapa dalang dan pelakunya. Bagi rekan rekan sekalian marilah kita berdoa untuk mereka yang telah meninggalkan kita, semoga arwah mereka diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Turut menyesal juga bagi fans Manchester United yang dengan terpaksa harus batal menyaksikan kedatangan tim kesayangan, semoga akan ada kesempatan lain di masa yang akan datang.
Peace